Ini lah aku. Beberapa tahun yang lalu aku dilahirkan ke dunia ini oleh ke dua orang tua ku dalam keadaan selamat dan sehat. Aku terlahir dengan jenis kelamin laki-laki. Sungguh bahagia kedua orang tua ku karena memiliki putra pertama laki-laki yang ganteng, cakep, sehat, normal. Harapan orang tua ku, jika aku sudah dewasa aku akan menjadi orang uang pandai, beriman, sukses, gagah dan berwibawa.
Karena aku adalah putra pertama, maka kedua orang tua ku memberikan nama " ......................... " (maaf gak disebutin, gak boleh sebut merk) hehehehehehehe...........
Aku dirawat dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang. Aku juga hidup dengan berkecukupan sehingga tidak kekurangan apa pun. Keluarga ku adalah golongan orang yang mampu, orang yang pandai, orang yang terpelajar, orang yang berwibawa, orang yang dihormati. Tetapi orang tua ku tidak pernah mengajarkan aku untuk sombong, aku harus selalu rendah hati, baik, ramah, sopan terhadap siapa pun.
Hari demi hari, terus berganti. Kasih sayang orang tua ku tak pernah berkurang sedikit pun. Mereka sungguh sayang sekali sama aku. Aku dibesarkan dengan penuh cinta.
Yang mengasuh aku tidak hanya kedua orang tua ku, tetapi aku juga diasuh oleh seorang pembantu. Itu dikarenakan orang tua ku sibuk sama pekerjaan. Mereka bekerja keras membanting tulang mencari nafkah untuk keluarga dan anaknya. Tak kenal lelah, tak pernah mengeluh meski setiap hari harus bekerja, meski panas dan hujan, tak membuat tekad dan semangat mereka patah. Bekerja mencari nafkah adalah tugas orang tua untuk mencukupi kebutuhan anak nya.
Meski mereka lelah setelah bekerja, tetapi waktu tiba dirumah, mereka tak pernah mengeluh. Mereka selalu tetap bersemangat karena mereka bahagia melihat tawa dari anak nya. Cerianya tawa dari putra mereka, mereka anggap itu obat penghilang lelah.
Di saat malam hari, mereka juga tak pernah lelah jika terbangun dari tidurnya yang lelap untuk mengurusi putranya yg sedang terbangun, menangis tuk meminta susu. Dengan senang hati mereka membuatkan susu agar putra nya bisa tertidur kembali. Disaat putranya mengompol bahkan berak, mereka dengan senang hati mengganti popok nya.
Sungguh tak ada kata lelah untuk mereka.
( tuk sementara sekian dulu ya, tunggu aja postingan berikut nya )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar